Tak Terima Luhut Disebut 'Brutus Istana', Ruhut Sebut Bakal Ada Somasi

JAKARTA, - Politikus PDIP Ruhut Sitompl tidak terima dengan pernyataan rekan sesama kader PDIP Masinton Pasaribu yang menyebut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai 'brutus istana'.

"Kawan-kawan semua nggak bisa terima ya mengenai 'brutus' itu, apa lagi dikaitkan dari kepercayaan kami kalau bicara 'brutus'. Tapi sudahlah, Pak Luhut orangnya mengalir, silakan, mohon maaf kalau ada yang counter, Pak Luhut katakan 'sudah biar aja, itu tipe Pak Luhut'," kata Ruhut dalam acara Adu Perspektif detikcom x Total Politik seperti dilansir detikcom, Rabu (4/5/2022).

Ruhut memastikan bahwa Luhut tidak ada kaitannya dengan kasus korupsi minyak goreng yang disebut ada hubungannya dengan wacana penundaan pemilu.

Ia pun menyebut Luhut akan melayangkan somasi kepada pihak-pihak yang menuding Luhut dibalik wacana Jokowi 3 periode. Namun, somasi itu tidak ditujukan kepada Masinton Pasaribu.

"Jadi aku katakan itu juga tidak, kenapa? Pak Luhut sudah ngomong di UI waktu bicara dengan rektor, dia terangkan 'di mana ada kata-kata saya katakan 3 periode', itu dia sampaikan, saya nggak tahu siapa nanti disomasi, tapi bukan Masinton, karena memang ada yang mempelesetkan yang akhirnya jadi begini, kita tunggu saja," jelasnya.

Sebelumnya, Masinton Pasaribu kembali menyebut Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Brutus Istana. Namun, ia menyebut brutus yang dimaksud tidak seperti kisah pada zaman dahulu yang menikam orang terdekatnya dengan pisau.

"(Brutus) itu kan kisah yang digunakan di seluruh dunia kan. Brutus itu kan yang tikam teman dekatnya, Julius Cesar, kemudian ditikam kan, itu dulu peristiwa menikam, orang dekat yang menikam penguasanya. Kan kira-kira begitu ya," kata Masinton dalam acara Adu Perspektif detikcom x Total Politik seperti dilansir detikcom, Rabu (4/5/2022).

"Hari ini gambarannya bukan lagi persis seperti cerita itu, bukan lagi ditikam pakai pisau atau belati, penikaman itu kan bisa macam-macam, termasuk ya dengan seperti agenda, Presiden jelas-jelas nyatakan taat konstitusi, kemudian didorong-dorong untuk kampanye 3 periode. Ya kan?" sambungnya.



sumber: www.jitunews.com